Sasuke's Mangekyō Sharingan

Rabu, 13 Maret 2013

Ketahui Penyebab Bayi Meninggal di Masa Neonatus

Diperkirakan lebih dari 80 ribu bayi baru lahir meninggal dunia di Indonesia setiap tahun. Umumnya bayi yang meninggal di bawah usia satu tahun, terjadi pada 28 hari pertama kehidupan atau masa neonatus. 
Dalam Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, disebutkan bahwa angka kematian bayi di Tanah Air sekitar 32 per 1.000 kelahiran hidup.  Selain itu, SDKI juga mengungkap bahwa lebih dari tiga perempat kematian bayi di masa neonatus disebabkan faktor-faktor berikut ini:
1. Kesulitan bernapas (asfiksia).
Menurut Direktur Bina Kesehatan Anak, dr. Kirana Pritasari, MQIH, asfiksia atau gangguan pernapasan adalah salah satu kejadian yang sulit diantisipasi oleh para dokter. Hal ini disebabkan adanya gangguan susunan saraf pusat yang mengakibatkan paru-paru gagal bernapas.
Selain itu, faktor risiko ini juga berkaitan dengan kondisi sang ibu yang turut mempengaruhi kematian bayi saat neonatus. "Anak lahir dalam kondisi gawat janin dapat menyebabkan bayi lahir dengan kesulitan bernapas dan dapat mempersulit persalinan," ujar Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Badriul Hegar, SpA (K), PhD, saat konferensi pers Seminar Peningkatan Kualitas Asuhan Neonatus dalam Pelayanan Kesehatan di Crowne Plaza Hotel, Rabu, 27 Februari 2013.

2. Infeksi dan komplikasi lahir dini.
Indonesia menjadi negara dengan angka kematian ibu terbesar di Asia Tenggara. Sedikitnya ada sekitar 10.000 ibu meninggal akibat komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan melahirkan.

Sekitar 18 persen kematian ibu hamil berhubungan erat dengan kematian bayi baru lahir. Ini disebabkan karena komplikasi persalinan seperti infeksi dan partus macet. Partus macet adalah persalinan yang mengalami kemacetan atau berjalan lebih dari 24 jam pada wanita yang melahirkan untuk pertama kali, dan 18 jam untuk wanita yang melahirkan kedua kalinya.

Sementara infeksi dan komplikasi lahir dini pada neonatus dapat pula disebabkan karena usia bayi yang kurang bulan, harus segera dikeluarkan dari rahim, dan kondisi tertentu lainnya, seperti infeksi atau peradangan dalam rahim sang ibu.

Infeksi pada neonatus juga dapat disebabkan karena peralatan yang tak steril selama persalinan, terutama saat pemotongan tali pusar. Namun hal ini jarang terjadi di kota-kota besar.
3. Berat badan lahir rendah.
Menurut dr. Kirana Pritasari, wanita hamil berusia di bawah 20 tahun dan wanita hamil di atas 35 tahun rentan melahirkan bayi dengan berat badan rendah. Hal ini berkaitan dengan kurangnya asupan nutrisi dan kesehatan ibu selama masa kehamilan.

Namun beberapa faktor tersebut dapat dicegah jika mendapatkan penanganan yang baik dari pelayanan kesehatan. "Peran petugas kesehatan menjadi faktor terpenting dalam upaya mengurangi kematian neonatal dui Indonesia," kata Advisor Neonatus, Dr. Pancho Kaslam.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.